Elektrokimia - Sel Galvani
ELEKTROKIMIA
- SEL GALVANI
Devi
Puspitasri (14640031)
Menurut
Takeuchi (2006) elektrokimia adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang reaksi
kimia dan arus listrik. Hal yang akan dipelajari yaitu perubahan reaksi kimia
menjadi energi listrik yang disebut sel volta atau sebaliknya, energi listrik
yang menyebabkan reaksi kimia biasa disebut sel elektrolisis. Disini akan
dibahas lebih lanjut mengenai sel volta atau sel galvani.
Sel
volta atau sel galvani ditemukan oleh luigi galvani. Luigi galvani kaget saat
melihat kodok mati yang terkejut saat terkena pisau bedahnya, kemudian dia
berfikir bahwa kemungkinan ada pengaruh antara pisau bedahnya dengan syaraf
kodok tersebut. Penemu lain yang mempelajari sel volta ini yaitu Alessandro
Volta yang menemukan alternatif baru dalam perkembangan energi (Takeuchi,2006).
Struktur sel galvani yaitu, ada dua
buah elektroda yang dicelupkan dalam larutan elektrolit. Elektroda tersebut
saling dihubungkan dengan kawat, seperti pada gambar 1. Logam dengan kecenderungan
lebih besar terionisasi akan teroksidasi, menghasilkan kation, dan terlarut
dalam larutan elektrolit. Kemudian elektron yang dihasilkan akan bermigrasi ke
logam dengan kecenderungan ionisasi lebih rendah melalui kawat. Pada logam
dengan kecenderungan ionisasi lebih rendah, kation akan direduksi dengan
menerima elektron yang mengalir ke elektroda. Aliran arus adalah kebalikan dari
arah aliran elektron. Elektroda tujuan arus disebut dengan elektroda negatif
dan asal arus disebut elektroda positif (Takeuchi,2006).
Gambar 1 Skema sel
galvani
Reaksi
yang terjadi pada sel galvani disebut reaksi reduksi dan oksidasi. Oksidasi
terjadi jika molekul mengikat oksigen, mengalami peningkatan bilangan oksida
atau mengalami pelepasan hidrogen. Reduksi terjadi apabila ion atau molekul
melepas elekron, mengalami penurunan bilangan oksida atau mengikat hidrogen.
Molekul yang mengalami oksidasi disebut reduktor dan molekul yang mengalami
reduksi disebut oksidator. Berikut beberapa contoh reaksi reduksi oksidasi
(Harahap.2016),
Setengah reaksinya yaitu,
listrik yang dihasilkan
harus melalui reaksi kimia yang spontan maka pemilihan dari larutan elektrolit
harus mengikuti kaedah deret volta. Deret volta disusun berdasarkan daya
oksidasi dan reduksi dari masing-masing logam. Urutan deret tersebut sebagai
berikut
H adalah pusatnya. Semakin kekiri deret
volta semakin mengalami oksidasi (anoda) dan semakin kekanan akan semakin
reduksi (katoda) (Harahap,2016).
Reaksi
dikatakanspontan apabila nilai dG semakin negatif dimana nilainya adalah
(Harahap,2016)
m adalah jumlah ion, F adalah bilangan
farraday (96500) dan E adalah potensial sel yang didapat dari reaksi. Potensial
sel dapat dihiitung dengan (Harahap,2016),
Sel galvani dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu sel galvani primer merupakan sel galvani yang tidak
dapat diperbarui (sekali pakai) dan bersifat tidak dapat balik (irreversible)
contohnya baterai kering. Sel galvani sekunder merupakan sel galvani yang dapat
diperbarui dan bersifat dapat balik (reversible) ke keadaan semula contohnya
baterai aki. Sel galvani bahan bakar (full cell) adalah sel galvani yang tidak
dapat diperbarui tetapi tidak habis contohnya sel campuran bahan bakar pesawat
luar angkasa (Harahap,2016).
Sumber
Harahap,Muhammad Ridwan. Circuit. Sel Elektrokimia: Karakteristik dan
Aplikasi,vol 2 (177-180)
Takeuchi,Yashito.2006.Pengantar Kimia.Tokyo:Muki Kagaku
Komentar
Posting Komentar