Energi Ikatan
Artikel Energi Ikat
Nama :Moh. Faizal Arifin
NIM :14640012
Atom
Kecil nan Mengagumkan
Sebelum
kita masuk kedalam dunia energy ikat inti terlebih dahulu kita pelajari aspek
materi. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini tersusun dari materi dan
materi tersusun dari partikel-partikel yang sangat keci yang dinamakan atom
yang menurut bahasa berasal dari bahasa Yunani yang berarti tidak terbagi.
Definisi tersebut dikemukakan oleh Democritus.
Air,
api, udara yang anda hirup, makanan yang anda makan, bahkan lembaran-lembaran
buku yang anda baca terdiri dari kumpulan atom yang sangat kecil dan tak
terkecuali rasa manis, asam semuanya ada dan tersusun oleh atom. Atom adalah
partikel yang sangat kecil, sehingga tidak mungkin dilihat meskipun menggunakan
mikroskop tercanggih sekalipun.
Berdasarkan
penemuan-penemuan dan eksperimen-eksperimen yang dilakukan pada abad ke-16
sampai abad ke-20 dapatlah diketahuai bahwa atom bukanlah materi tunggal
seperti yang dikatakan Democritus.
Secara garis besar atom terdiri dari nukleon (inti atom) dan elektron. Tidaklah
benar jika kita mengatakan nucleon atau inti atom hanya terdiri dari proton dan
neutron saja. Melainkan terdapat partikel lain yang menyusun partikel atom
seperti deutrino. Jari-jari atom adalah 10-8 cm dan jari-jari inti
10-12 cm. Tetapi ada satu hal yang mengejutkan, walaupun ukuran inti
sangat kecil tetapi massa inti mencakup 99,95% massa total suatu atom.
Mustahil
bagi manusia untuk memahami dan membanyangkan ukuran sekecil ini. Oleh karena
itu, mari kita memahaminya dengan contoh. Katakanlah kita ingin menghitung
seluruh atom dalam sebutir garam dan anggaplah bahwa kita dapat menghitungsatu miliar
atom per detik. Meskipun kita sangat cekatan, akan dibutuhkan lebih dari lima
ratus tahun untuk menghitung jumlah atom dalam sebutir garam[1].
Sebagian
besar atom terdiri dari ruang hampa.Sebagai contoh, jika kita menganggap inti
atom sebagai kepala jarum pentul dan jarum tersebut diletakan ditengah kota
Prancis. Maka elektron akan melintasi inti melewati Belanda, Jerman dan Spanyol[2].
Pada
perkembangan selanjutnya, para ilmuwan menemukan bahwa nukleon yang boleh kita
anggap terdiri dari proton dan neutron sesungguhnya tersusun dari pertikel yang
lebih kecil lagi yang dinamakan quark. Ukuran quark adalah 10-18 m.
Sehingga untuk ukuran yang sekecil ini tidak bisa kita anggap sebagai materi
tapi cukup dinyatakan dalam bentuk energi. Hal lain yang tak kalah menakjubkan
adalah ternyata elektron ketika mengelilingi inti berputar dengan kecepatan
1.000 Km/s. Sungguh fenomena-fenomena yang membuat kepala kita semakin pecah
saja. Tapi inilah yang dinamakan sains, sesuatu yang menakjubkan dan unik.
Hukum Kekekalan
Hukum kekekalan adalah aturan dasar yang berlaku
pada sifat khas materi yang selalu kekal (meskipun tidak selalu mutlak),
bilamana gaya dasar bekerja pada partikel dasar. Ada tiga macam hokum
kekekalan, yaitu :
a.
Kekekalan Massa dan Energi
Untuk
perubahan:
Sistem 1 Gaya Dasar -> Sistem 2
Menurut
Hukum Kekekalan Massa dan Energi
m1c2
+ E1 = m2c2 + E2
b.
Kekekalan Muatan Listrik
Massa
total dari system tidak berubah jika terjadi antaraksi antar partikel. Misalkan
: Ag+ + Cl- → AgCl(s)
“Jumlah muatan sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”
c.
Kekekalan Jumlah Nukleon
Tidaklah
benar bila kita mengatakan bahwa massa penyusun inti atom hanya terdiri dari
proton dan neutron saja. Lebih dari yang kita pelajari, sebenarnya inti atom
tersususn dari banayak partikel dan tidak hanya tersusun dari dua partikel saja
(proton dan neutron). Partikel lainnya yang menyusun inti atom misalnya
deutrino.
“Jumlah Nukleon dalam reaksi nuklir selalu tetap”
Hilangnya Massa
Suatu penemuan penting dalam tahaun 1930-an adalah
massa atom selalu lebih rendah daripada massa partikel penyusunnya. Misalanya
pada sebuah atom He dengan nomor massa 4 dan nomor atom 2, yang dihitung dari
data adalah:
2
x 1,007825 =
2,015650 sma
2
x 1,008665 = 2,017330
sma -
4,032980 sma
Hilangnya
massa suatu atom ialah selisih antara jumlah massa partikel penyusun atom dan
massa atom nyata yang ditentukan secara eksperimen. Karena massa nyata sebuah
atom Helium dengan nomor massa 4 dan nomor atom 2 adalah 4,002603 sma, maka
bilangan massanya adalah:
4,032980 - 4,002603
= 0,030377 sma
Artinya, sebuah atom helium kira-kira o,8 % lebih
ringan dari yang diharapkan. Perhitungan ini mengemukakan hubungn yang penting
dan menarik. Tidak hanya nukleon yang memiliki massa yang sedikit lebih rendah
bila dikemas dalam inti atom, tetapi banyaknya massa yang hilang itupun
beraneka ragam dari nuklida ke nuklida.
Kesetaraan Massa-Energi
Konsep massa merupakan ukuran banyaknya
materi dalam suatu benda dan massa tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan
selama peralihan bentuk materi. Pada tahun 1905 Albert Einstein menyatakan
dalam teori kerelatifannya bahwa massa suatu benda tak perlu harus konstan.
Teori ini menuntutbahwa suatu partikel yang sedang bergerak harus dibedakan
menjadi dua massa. Pertama massa diamnya dan massa yang kedua adalah massa
relativistiknya yang mencakup massa diam dan tambahan massa yang disebabkan
oleh energi kinetik yang dimiliki benda itu.
E = Mc2
Dengan
E adalah energy dalam joule, m adalah massa benda dan c dalah cepat rambat
cahaya dalam m/s.
Energi Ikat Inti
Energi
yang setar dengan hilangnya massa untuk suatu nuklida tertentu disebut energi
ikat inti.Sedangkan menurut Einstein, energi ikat inti adalah selisih antara
massa inti dengan massa penyusun inti yang diubah menjadi energi.
Apabila
kita memiliki isotop dengan jumlah proton sebanyak Z dan sejumlah neutron
sebanyak (A - Z), maka menurut perhitungan, massa inti seharusnya sebesar [Zmp + (A –
Z)mn - mi] dengan mp dan mn
masing-masing adalah massa proton dan massa neutron, sedangkan mi
adalah massa inti atom. Akan tetapi berdasarkan hasil pengukuran denagn
spektrometer massa diperoleh bahwa massa inti lebih kecil dari jumlah massa
partikel pembentuk inti. Berdasarkan hokum kesetaran massa-energi Einstein,
berkurangnyya massa inti atom, yang disebut defek massa, karena diubah menjadi
energy ikat. Defek massa dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
∆m = [Zmp + (A –
Z)mn - mi] …..(1
– 1)
Energi
ikat inti dapat dihitung berdasarkan hokum kesetaraan massa-energi Einstein,
yaitu:
E = ∆mc2 .….(1 – 2)
Dengan
c adalah kecepatan cahaya (c = 3 x 108 m/s). Untuk keperluan praktis
biasanya defek massa (∆m) dinyatakan dalam satuan sma dan energi (E) dalam
satuan MeV dengan kesetaraan 1 sma
= 931,5 MeV. Oleh karena itu,
persamaan (1 – 2) dapat ditulis menjadi:
E = ∆m x
931,5 Mev/sma …..(1 – 3)
Energi Ikat Inti dan Kesetabilan Inti
Besarnya energi
ikat inti ternyata tidak selalu menggambarkan tingkat stabilitas inti, karena
pada umumnya inti yang memiliki nucleon lebih besar memiliki tingkat stabilitas
inti yang lebih rendah.Oleh karena itu, kita perlu menyatakan besaran energy
yang terkait langsung dengan stabilitas inti, yaitu energI ikat per nuKleon,
yang besarnya dapat dihitung dengan persamaan:
EN = E/A …..(1
– 4)
Semakin besar energy ikat inti
suatu nukleon maka akan semakin besar kesetabilan inti yang dimilki suatu atom
dan sebaliknya.
Uraian Konsep Kimia yang Terkait dengan Konsep
Fisika
Sangat
sulit sekali membedakan pembahasan antarak kimia dengan fisika. Hampir setiap
pembahasan tentang inti atom identik antara keduanya. Menurut Hiskia Ahmad,
sangat sulit sekali untuk membedakan antara meteri yang mencakup keduannnya.
Hampir-hampir anda mengangap keduannya sama. Ituwajar karena keduanya sama-sama
ilmu alam.Konsep energi ikat inti yang berhubunag dengan kimia inti:
Contoh Soal dan Pembahasan
1.
Hitung energi
ikat yang dihasilkan oleh partikel alpha jika massa proton, neutron dan
partikel alpha masing-masing 1,007 sma, 1,008 sma dan 4,002 sma. 1 sma = 931
MeV
Penyelesaian:
Diketahui : mp = 1,007
sma
mn = 1,008 sma
mα
= 4,002 sma
Ditanya : E = …. ?
Dijawab : 2He4 → 2 1H1 + 2 0n1
∆m = 2. mp
+ 2.mn - mα
∆m = 2.1,007
+ 2.1,008 - 4,002
∆m = 0,028 sma
E = ∆m .
931 MeV/sma
E = 0,028 sma. 931,5 MeV/sma
E = 26,068 MeV
Hubungan
Energi Ikat Inti dengan Aspek Ketuhanan
Hal yang terpenting yang dilakukan
oleh ilmu pengetahuan hanyalah membuat pengamatan, mengukur dan mengarang
nama-nama untuk hasil temuan mereka. Penamaan seperti itu dianggap sebagai
penemuan besar di dunia sains. Padahal yang dilakukan oleh para ilmuwan
bukanlah usaha untuk membentuk keseimbangan baru di alam semesta atau membngun
system baru, namun hanya usaha untuk memahami dan menguraikan rahasia
keseimbangan yang nyata dalam kosmos. Yang biasa mereka lakukan adalah hanya
mengamati salah satu keajaiban dari yang tak terhitung banyaknya ciptaan Allah
di alam semesta dan menamainya. Para ilmuwan yang medeteksi sistem atau
struktur agung ciptaan Allah diberi aneka penghargaan ilmiah, dihormati dan
dikagumi orang. Dalam hal ini, segarusnya yang benar-bener dihormati, tanpa ada
keraguan, adalah Allha, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang menciptakan
system itu dari tidak ada menjadi ada, melengkapinya dengan keseimbangan yang
sangat rumit dan terus-menerus menciptakan keajaiban luar biasa.
“Sesungguhnya
pada pertukaran malam dan siang itu dan pada yang diciptakan Allah di langit
dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang
yang bertakwa”
(QS.
Yunus, 10:6)
Richard Feynman peraih nobel dalam
bidang Fisika partikel mengemukakan bahwa “Jangan terus-menerus berkata pada
diri anda, Jika anda masih bisa menghindarinya, bagaimana perilakunya bisa
seperti itu? Karena anda akan tersesat, masuk ke jalan buntu yang tak
seorangpun berhasil keluar, tak seorangpun yang tahu mengapa perilakunya bisa
seperti itu[3].
Hal ini mungkin berlaku untuk suatu keadaan tertentu tapi tidak untuk Al-quran.
Ini adalah keteraturan yang sama sekali tidak dapat dianggap sebagai kebetulan.
Satu-satunya penjelasan untuk keberadaan keteraturan ini adalah bahwa Allah
menciptakan segala sesuatu sebagai manifestasi kekuatan-Nya dalam keteraturan
dan keselarasan seperti yang disebutkan dalam Al-quran.
“Sesungguhnya
Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”.
(QS.
Ath-Thaalaq, 65:3)
“Dia
telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya”.
(QS.
Al-Furqaan, 25:2)
DAFTAR ISTILAH
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1998. Kimia Universitas Asas dan
Struktur. Jakarta : Bina Rupa Aksara
Giancoli, Douglas C.1998. Fisika 4 edisi kelimanya.
Jakarta: Erlangga
Keenan, Charles.W.1989. Ilmu Kimia untuk
Universitas.keadaan Jakarta:
Soedojo , Peter.1979. Asas-Asas Ilmu Fisika. Jilid
I. Yogyakarta: Gardah University Proses.
Feyman ,Richard. 1967. The carakter Of Physical Law. The M.I.T
Press, March.
Guitton,
Jean. 1991. Deauet La Sciance: Vers Le
Metarealisme, Paris:Grasset,
Tuna ,Taskin. 1995. Uzayin Utesi, Bogazici
Yayinlari.
www. Harun Yahya. Com


Komentar
Posting Komentar