Hukum Pertama Termodinamika
Hukum Pertama Termodinamika
Muhammad Fatihul Barir
14640018
Termodinamika berasal
dari bahasa Yunani : thermos = panas and dynamic = perubahan,
dengan kata lain termodinamika adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan
kespontanan proses.
Termodinamika
berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan
termodinamika berasal. Jadi, secara kompleks termodinamika adalah ilmu
tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang hubungan antara energi
panas dengan kerja.
Energi
dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun
hasil rekayasa teknologi. Selain itu, energi di alam semesta bersifat kekal,
tidak dapat dimusnahkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah
perubahan energi dari satu bentuk menjadi
bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Hal ini erat hubungannya
dengan hukum–hukum dasar pada termodinamika. Dalam makalah ini kami akan
membahas tentang hukum pertama termodinamika dan kapasitas kalor gas. Hukum
termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung
kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka
dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali
perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan
Hukum
pertama termodinamika sebenarnya adalah kekekalan tenaga yang
menghubungkan antara usaha yang dilakukan pada sistem,panas yang ditambahkan
atau dikurangkan, dan tenaga dalam sistem. Jika usaha dilakukan oleh sistem
pada lingkungan misalkan gas mengembang sehingga volume tabung membesar maka
usaha W bertanda positif (+). Jika usaha dilakukan pada
sistem, misalkan volume mengecil maka dilakukan usaha pada sistem atau W bertanda negatif (-). Jika positif artinya panas
diberikan kepada sistem, Q bertanda
negatif jika panas keluar dari system. Apa
yang kita perkirakan akan terjadi jika sejumlah gas dalam suatu ruang tertutup
dipanaskan? Keadaan yang langsung bisa dilihat suhunya naik dan mungkin
volumenya bertambah. Kejadian inilah yang dijelaskan pada hukum I
Termodinamika.
Jika kalor
diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan
terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari
sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan
terasa lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah
satu bentuk dari hukum kekekalan energi. Sistem yang mengalami perubahan volume
akan melakukan usaha dan sistem yang mengalami perubahan suhu akan mengalami
perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem akan
menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam.
Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau
disebut hukum I termodinamika. Secara matematis, hukum I termodinamika
dituliskan sebagai :
Q
= ΔU W
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆U adalah
perubahan energi dalam. Secara sederhana, hukum I termodinamika dapat
dinyatakan “Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang
berarti diberi kalor Q, benda (krupuk) akan mengembang atau bertambah volumenya
yang berarti melakukan usaha W dan benda (krupuk) akan bertambah panas (coba
aja dipegang, pasti panas deh!) yang berarti mengalami
perubahan energi dalam ∆U.”
Proses-proses Termodinamika
Proses
termodinamika adalah perubahan keadaan gas, yaitu tekanan, volume dan suhunya.
Perubahan ini diiringi dengan perubahan kalor, usaha dan energi dalamnya.
Proses-proses yang memiliki sifat-sifat khusus ada empat contoh seperti berikut:
Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga
tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas
berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W = p∆V). Kalor di sini
dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp. Sebelumnya telah dituliskan bahwa
perubahan energi dalam sama dengan kalor yang diserap gas pada volume konstan QV =∆U. Dari sini usaha
gas dapat dinyatakan sebagai
W = Qp − QV
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi (kalor) yang
diserap gas pada tekanan konstan (Qp)
dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume konstan (QV). Proses
isobarik adalah proses perubahan gas dengan tahanan tetap. Pada garis P – V proses isobarik dapat
digambarkan seperti pada gambar berikut.
W
= P (VB – VA)
Untuk proses isobarik usaha
yang dilakukan gas adalah W = PΔV maka
hukum termodinamika pertama menjadi:
Q
= ΔU + PΔV
Proses Isotermis
Suatu
sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahan-perubahan
di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu
konstan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu
konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam (∆U = 0) dan
berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang
dilakukan sistem (Q = W). Proses isotermik dapat digambarkan dalam
grafik p – V di bawah ini.
Usaha yang dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagaiDimanaV2 dan V1 adalah
volume akhir dan awal gas. Proses
isotermis adalah proses perubahan gas dengan suhu tetap. Perhatikan grafikk
pada gambar dibawah. Pada proses ini berlaku hukum Boyle.
Pada proses isotermik usaha yang
diakukan gas adalah
karena
suhu konstan maka energi dalam sistem juga konstan atau ΔU = 0. Hukum termodinamika pertama menjadi :
Proses Isokhoris
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang
konstan, gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam
volume konstan (∆V = 0), gas tidak melakukan
usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan
perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan
sebagai kalor gas pada volume konstan QV.
QV =
∆U
Proses isokhoris adalah proses
perubahan gas dengan volume tetap. Pada grafik P.V dapat
digambarkan seperti pada gambar dibawah. Karena volumenya tetap berarti
usaha pada gas ini nol, W = 0.
Pada proses isokorik, usaha yang
dilakukan gas adalah nol, maka Q =ΔU. Dengan
demikian semua kalor yang masuk digunakan untuk menaikkan tenaga dalam sistem.
Proses Adiabatis
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang
masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas
sama dengan perubahan energi dalamnya (W = ∆U). Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula
mempunyai tekanan dan volume masing-masing p1 dan V1 mengalami proses adiabatik sehingga
tekanan dan volume gas berubah menjadi p2 dan V2, usaha yang dilakukan gas dapat
dinyatakan sebagai
Dimana γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan
kapasitas kalor molar gas pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai
yang lebih besar dari 1 (γ > 1). Proses adiabatik dapat digambarkan dalam
grafik p – Vdengan bentuk kurva
yang mirip dengan grafik p – V pada proses isotermik namun dengan kelengkungan
yang lebih curam.
Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan
mengenai hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan
perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi. Pernyataan paling
umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi: “ Kenaikan energi
internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas
yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh
sistem terhadap lingkungannya. ”
Fondasi hukum ini pertama kali diletakkan
oleh James Prescott Joule yang melalui eksperimen-eksperimennya berhasil
menyimpulkan bahwa panas dan kerja saling dapat dikonversikan. Pernyataan
eksplisit pertama diberikan oleh Rudolf Clausius pada 1850: "Terdapat
suatu fungsi keadaan E, yang disebut 'energi', yang diferensialnya sama dengan
jumlah kerja yang dipertukarkan dengan lingkungannya pada suatu proses
adiabatik
Pada proses isotermis sudah
kita ketahui, U = 0 dan pada proses isokoris, W = 0. Bagaiaman jika terjadi
proses termodinamika tetapi Q = 0 ? Proses yang inilah yang dinamakan proses adiabatis.
Berdasarkan hukum I Termodinamika maka proses adiabatis memiliki
sifat dibawah.
Q
= 0
W
= -ΔU
Proses lain dan gabungan
proses
Proses-proses selain 4 proses
ideal diatas dapat terjadi. Untuk memudahkan penyelesaian dapat digambarkan
grafik P – V prosesnya. Dari grafik tersebut dapat
ditentukan usaha proses sama dengan luas kurva dan perubahan energi
dalamnya
.
Sedangkan gabungan proses adalah gabungan dua proses adiabatis yang
berkelanjutan. Pada gabungan proses ini berlaku hukum pertama termodinamika secara
menyeluruh.










Komentar
Posting Komentar