KLASIFIKASI POLIMER
KLASIFIKASI POLIMER
Polimer
disebut juga dengan makromolekul merupakan molekul besar yang dibangun dengan
pengulangan oleh molekul sederhana yang disebut monomer. Polimer (polymer)
berasal dari dua kata, yaitu poly(banyak)
dan meros (bagian – bagian). Klasifikasi polimer salah
satunya berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal). Klasifikasi polimer ini
dibedakan menjadi dua, yaitu polimer termoplastik dan polimer termoseting (Steven,2001).
a. Polimer
termoplastik
Polimer
termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jika
polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan
mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk
ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk
mendapatkan produk polimer yang baru. Polimer yang termasuk polimer
termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki
ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear
atau bercabang. Bentuk struktur termoplastik sebagai berikut (Steven,2001).
Bentuk
struktur bercabang termoplastik.
Polimer
termoplastik memiliki sifat Berat molekul kecil, Tidak tahan terhadap panas,
Jika dipanaskan akan melunak, Jika didinginkan akan mengeras, Mudah untuk
diregangkan, Fleksibel, Titik leleh rendah, Dapat dibentuk ulang (daur ulang),
Mudah larut dalam pelarut yang sesuai, dan Memiliki struktur molekul
linear/bercabang. Contoh plastik termoplastik Polietilena (PE),
Polivinilklorida (PVC), Polipropena (PP), dan Polistirena.
b. Polimer termoseting
Polimer
termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jika
polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk
ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama
kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah, maka tidak dapat
disambung atau diperbaiki lagi. Plomer termoseting memiliki ikatan – ikatan
silang yang mudah dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer
menjadi kaku dan keras. Semakin banyak ikatan silang pada polimer ini, maka
semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya,
maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai polimer.
Bentuk
struktur ikatan silang sebagai berikut.
Sifat
polimer termoseting keras dan kaku (tidak
fleksibel), jika dipanaskan akan mengeras, tidak dapat dibentuk ulang (sukar
didaur ulang), tidak dapat larut dalam pelarut apapun, jika dipanaskan akan
meleleh, tahan terhadap asam basa, dan mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.
Contoh plastik termoseting Bakelit : asbak, fitting lampu listrik, steker
listrik, peralatan fotografi, radio, perekat plywood.
Dua
jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi
adisi dan polimerisasi
kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan
reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama
seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung
atom-atom yang lebih sedikit karena terbentuknya produk sampingan selama
berlangsungnya proses polimerisasi (www2.chemistry.msu.edu).
a. Polimerisasi adisi
Polimerisasi
adisi adalah polimer
yang terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan
rangkap diikuti oleh adisi dari monomermonomernya yang membentuk ikatan
tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya
molekul-molekul kecil seperti H2O atau NH3.
Dalam reaksi polimerisasi adisi, umumnya
melibatkan reaksi rantai. Mekanisme polimerisasi adisi dapat dibagi menjadi
tiga tahap yaitu, Inisiasi (tahap pemebentukan pusat-pusat
aktif), propagasi (pembentukan rantai lewat adisi monomer
secara kontinyu), dan terminasi (deaktivasi
pusat aktif).
b. Polimerisasi Kondensasi
Polimer
kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau
monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai
dengan terbentuknya molekul kecil seperti H2O, NH3, atau HCl. Di dalam jenis
reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer bereaksi secara adisi untuk
membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan
bersamaan dengan dihasilkannya suatu molekul kecil – biasanya air – dari
atom-atom monomer. Pada reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua
gugus fungsional sehingga dapat menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya
dari rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi. Dalam
polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung monomer bergabung
dengan gugus-OH dari ujung monomer yang lainnya untuk membentuk air.
Berdasarkan
asalnya, polimer dibedakan atas polimer
alam danpolimer
buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang
lalu, seperti amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan
dapat berupa polimer
regenerasi dan polimer sintetis. Polimer
regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat
sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang
dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik ().
Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal
adalah bakelit yaitu hasil kondensasi fenol dengan
formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland pada
tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang
dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah
nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak
produk lain yang Anda lihat sehari-hari.
b. Alami
Laboratorium
bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Sel sel kehidupan juga merupakan
pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga,
wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer
yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan batang
pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk
dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis. Banyak
polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti sutra. Gagasan untuk
proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang dibentuk di pabrik diambil
dari laba-laba. Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara
luas. Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena,
dikenal sebagai hevea
rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit
sejenis pohon (hevea
brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua karet alam
diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 – 35% karet dan sekitar
5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan garam. Polimer
alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari
kayu.
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan
atashomopolimer dan kopolimer.
Homopolimer terbentuk dari sejenis monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih
dari sejenis monomer. Uraian berikut menjelaskan perbedaan dua golongan polimer
tersebut (www2.chemistry.msu.edu).
a. Homopolimer
Homopolimer
merupakan polimer yang terdiri dari satu macam monomer, dengan struktur
polimer. . . – A – A – A – A – A – A -. . . Salah satu contoh pembentukan
homopolimer dari polivinil klorida.
b. Kopolimer
Kopolimer
merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih monomer. Contoh:
polimer SBS (polimer stirena-butadiena-stirena).
Jenis-jenis
kopolimer:
-
Kopolimer acak, yaitu
kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan berulang yang berbeda tersusun secara
acak dalam rantai polimer. Strukturnya: . . . – A – B – A – A – B – B – A – A
-. . . .
-
Kopolimer bergantian, yaitu
kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling
adanya dalam rantai polimer. Strukturnya:. . . – A – B – A – B – A – B – A – B
– . . .
-
Kopolimer balok (blok), yaitu
kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan berulang berselang-seling dengan
kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. Strukturnya: . . . – A – A – A
– A – B – B – B – B – A – A – A – A -. . .
-
Kopolimer tempel/grafit, yaitu
kopolimer yang mempunyai satu macam kesatuan berulang menempel pada polimer
tulang punggung lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari
satu jenis monomer.
Daftar
Rujukan:
Steven,
Malcolm. P. 2001. “Kimia Polimer”. Diterjemahkan oleh Dr. Ir. Iis S. Jakarta:
Pradnya Paramita.
https://www2.chemistry.msu.edu/faculty/reusch/VirtTxtjml/polymers.htm,
diakses pada tanggal 11 Desember 2017 pukul 19.30 WIB.
Oleh:
Mochammad Muchyidin
Komentar
Posting Komentar