Semikonduktor Tipe P
Nama: Hidayatullah Hana
Putra
NIM : 14640053
Semikonduktor Tipe p
Ketika sejumlah kecil impuritas trivalen
ditambahkan pada semikonduktor murni, itu disebut semikonduktor tipe p.
Penambahan impuritas trivalen menyediakan sejumlah besar lubang dalam semikonduktor
itu. Contoh khas dari impuritas trivalen adalah gallium dan indium. Impuritas
tersebut akan menghasilkan semikonduktor tipe p yang dikenal sebagai impuritas
ekseptor karena lubang yang dihasilkan dapat enerima elektron (Millman, J.,
Halkias, C. C, 1979).
Untuk
menjelaskan pembentukan semikonduktor tipe p, pikirkan suatu kristal germanium
murni. Ketika sejumlah kecil impuritas trivalen seperti gallium ditambahkan
pada kristal germanium, maka akan dijumpai sejumlah lubang di dalam kristal
tersebut. Alasannya sederhana. Gallium merupakan trivalen yang atomnya memiliki
tiga elektron valensi. Setiap atom gallium menetap di dalam kristal germanium
hanya memiliki tiga elektron dalam ikatan kovalen yang dapat dibentuk. Karena
tiga elektron valensi atom gallium hanya dapat membentuk tiga ikatan kovalen
dengan atom germanium. Dalam ikatan kovalen ke empat hanya atom germanium yang
menyumbangkan satu elektron valensi sedangkan etom gallium tidak memiliki
elektron valensi untuk menyumbangkan seperti tiga elektron valensi yang telah
diajak kerja sama dalam ikatan kovalen dengan atomatom germanium tetangganya.
Dengan kata lain ikatan ke empat tidak lengkap karena kekurangan satu elektron.
Kehilangan elektron ini dinamakan lubang (hole). Oleh karena itu, untuk setiap
atom gallium yang ditambahkan, satu lubang akan tercipta. Sejumlah kecil
gallium akan menyediakan jutaan lubang (Millman, J., Halkias, C. C, 1979).
Penjelasan
semikonduktor tipe p berdasarkan konsep pita energi adalah sebagai berikut.
Penambahan impuritas trivalen telah menghasilkan sejumlah lubang. Tetapi ada
sedikit elektron dalam pita konduksi yang terkait dengan energi termal dalam
suhu kamar. Tetapi lubang-lubang tersebut jauh lebih besar dari elektron dalam
pita konduksi. Berkaitan dengan kelebihan lubang terhadap elektron bebas maka
bahan itu disebut semikonduktor tipe p (p berarti positif) (Millman, J.,
Halkias, C. C, 1979).
Konduktivitas
tipe p. Konduksi arus pada
semikonduktor tipe p terutama karena lubang yang bermuatan positif sehingga
disebut sebagai konduktivitas tipe lubang atau tipe p. Untuk memahami
konduktivitas tipe p, maka perhatikanlah gambar berikut. Ketika beda potensial
dikenakan pada semikonduktor tipe p (lubang yang disumbangkan impuritas) akan
bergeser dari ikatan kovalen yang satu ke yang lain. Karena lubang bermuatan
positif, maka ia akan diarahkan menuju terminal negatif dan akan menimbulkan
seperti yang telah dikenal sebagai arus lubang. Perlu dicacat pada
konduktivitas tipe p bahwa elektron-elektron valensi bergerak dari satu ikatan
kovalen ke yang lain tidak seperti pada tipe n di mana konduksi arus disebabkan
oleh elektron bebas (Millman, J., Halkias, C. C, 1979).
Semikonduktor
ini diperoleh dari semikonduktor intrinsik yang
dikotori dengan atom asing yang bervalensi 3, misalnya Al, atau Ga. Karena perbandingan atom pengotor dengan atom asli sangat kecil, maka setiap atom pengotor hanya bervalensi 3 maka hanya menyediakan 3 elektron dalam ikatan kovalen, sehingga ada kekurangan (kekosongan = lubang = hole). Dengan demikian pengotoran ini menyebabkan meningkatnya jumlah hole atau dengan kata lain hole sebagai pembawa muatan mayoritas. Sedang pembawa muatan moniritasnya adalah elektron bebas yang terbentuk adalah elektron bebas yang terbentuk akibat suhu. Karena pembawa muatan mayoritasnya hole, sedang hole bermuatan positif maka semikonduktor yang terbentuk disebut semikonduktor tipe P. dalam hal ini P kependekan dari kata positif, yakni jenis muatan mayoritasnya. Jadi bukan berarti semikonduktor ini bermuatan positif, tetapi semikonduktor ini tetap netral, seperti halnya semikonduktor tipe N. karena atom pengotor menyediakan kekurangan, maka disebut aseptor (atom aseptor). Hole mudah diisi oleh elektron dan elektron yang mengisi meninggalkan hole baru dan seterusnya sehingga ada gerakan hole. Setelah hole diisi oleh elektron, aseptor akan menjadi ion negatif (Yohanes, H. C, 1979).
dikotori dengan atom asing yang bervalensi 3, misalnya Al, atau Ga. Karena perbandingan atom pengotor dengan atom asli sangat kecil, maka setiap atom pengotor hanya bervalensi 3 maka hanya menyediakan 3 elektron dalam ikatan kovalen, sehingga ada kekurangan (kekosongan = lubang = hole). Dengan demikian pengotoran ini menyebabkan meningkatnya jumlah hole atau dengan kata lain hole sebagai pembawa muatan mayoritas. Sedang pembawa muatan moniritasnya adalah elektron bebas yang terbentuk adalah elektron bebas yang terbentuk akibat suhu. Karena pembawa muatan mayoritasnya hole, sedang hole bermuatan positif maka semikonduktor yang terbentuk disebut semikonduktor tipe P. dalam hal ini P kependekan dari kata positif, yakni jenis muatan mayoritasnya. Jadi bukan berarti semikonduktor ini bermuatan positif, tetapi semikonduktor ini tetap netral, seperti halnya semikonduktor tipe N. karena atom pengotor menyediakan kekurangan, maka disebut aseptor (atom aseptor). Hole mudah diisi oleh elektron dan elektron yang mengisi meninggalkan hole baru dan seterusnya sehingga ada gerakan hole. Setelah hole diisi oleh elektron, aseptor akan menjadi ion negatif (Yohanes, H. C, 1979).
Jika
konsentrasi elektron bebas pada semikonduktor tope P ini disebut np,
konsentrasi holenya pp dan konsentrasi aseptornya NA maka analog pada
semikonduktor tipe N berlaku persamaan-persamaan :
Muatan pada
Semikonduktor tipe p dan tipe n
Seperti yang telah dibahas, dalam semikonduktor tipe n, konduksi arus terkait
dengan kelebihan elektron, sedangkan dalam semikonduktor tipe p konduksi itu
terkait dengan lubang. Pembaca berfikir bahwa bahan tipe n mempunyai muatan
bersih negatif dan pada tipe p muatan bersihnya positif. Tetapi kesimpulan
tersebut salah. Benar bahwa pada semikonduktor tipe n mempunyai
kelebihan elektron, tetapi kelebihan elektron ini diberikan oleh atom-atom
impuritas donor yang setiap atomnya secara elektrik netral. Ketika atom
impuritas ditambahkan, istilah ‘kelebihan elektron’ mengacu pada kelebihan
berkenaan dengan jumlah elektron yang diperlukan untuk memenuhi ikatan kovalen
dalam kristal semikonduktor. Kelebihan elektron itu merupakan elektron bebas
dan menaikkan konduktivitas semikonduktor tersebut. Keadaan yang berkenaan
dengan semikonduktor tipe p adalah sama. Dapat disimpulkan bahwa semikonduktor
tipe n sama bagusnya dengan semikonduktor tipe p yang secara elektrik netral (Theraja, B.L, 1982).
Millman, J., Halkias, C. C.
1979. Integrated Electronics. Tokyo: Mc
Graw Kogakusha.
Theraja, B.L. 1982. Basic Electronics. New Delhi: S. Chand
& Company.
Yohanes, H. C. 1979. Dasar-Dasar Elektronika. Jakarta:
Ghalia Indonesia.






Komentar
Posting Komentar